Sebuah visi baru “Indonesia Emas 2045” telah di canangkan pemerintah. Salah satu pilar utama Indonesia Emas 2025 adalah Pembangunan Manusia dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan berbagai progresifiatas pembangunan di segala bidang ditambah bonus demografi pada tahun 2045, visi ini memiliki peluang besar untuk dicapai. Akan tetapi, di sisi lain hingga saat ini angka kejadian Stunting di Indonesia masih tinggi (21,3%). Stunting menjadi masalah serius yang bukan saja berdampak pada segi kesehatan anak, akan tetapi ini juga menjadi tantangan nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Untuk mengantisipasi hal ini, perlu sebuah langkah nyata, segera dan spesifik untuk mengatasi masalah Stunting. Salah satunya adalah langkah intervensi stunting berbasis pemberdayaan masyarat yaitu Intervensi Stunting Melalui Pemberian  Nutrisi Protein Hewani. Pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh dosen Poltekkes Kemenkes Palu di salah satu lokus stunting Kabupaten Poso yaitu Kecamatan Poso Pesisir. Kegiatan ini di awali dengan pemberian penyuluhsn Nutrisi Seimbang Balita Stunting bagi para ibu bayi stunting dan kader Posyandu, dilanjutkan dengan sesi Pemberdayaan yang melibatkan pemerintah, toko agama, dan kader Posyandu dalam upaya penanganan Stunting dan sesi ke tiga yaitu pemberian paket bantuan nutrisi protein kepada balita penderita Stunting.  Masyarakat setempat sangat antusias dalam kegiatan pengabdian ini. Selain itu dukungan penuh dari pihak pemerintah setempat sangat mendukung kelancaran Kegiatan Pengabdian ini.

Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Upaya  Penanganan  Stunting  Melalui  Intervensi  Nutrisi Protein  Hewani  Pada  Balita  Di Kecamatan  Poso  Pesisir

“Kami bersyukur untuk kegiatan ini, dimana kami diajarkan bagaimana memenuhi nutrisi bagi balita kami yang stunting, sekaligus diberi bantuan paket nutrisi oleh pihak dosen Poltekkes Kemenkes Palu. Kai juga diberi kesempatan untuk menanyakan hal – hal yang kami kurang mengerti sehingga kami bisa belajar dengan baik” tukas salah seorang ibu Balita penderita Stunting yang hadir dalam kegiatan Pengabmas.

“ Bagi kami sebagai dosen, kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini merupakan salah satu kontribusi nyata kami dalam upaya penanganan Stunting. Semoga kami terus bisa berkolaborasi dengan pemerintah dan elemen masyarakat untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bidang kesehatan sehingga Indonesia Emas 2045 dapat menjadi kenyataan. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi ajang promosi untuk mengenalkan Poltekkes Kemenkes Palu kepada masyarakat Kabupaten Poso”  ujar Ni Made Ridla, dosen Poltekkes Kemenkes Palu Prodi D III Keperawatan Poso.