Poso, Sulawesi Tengah – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mendeteksi dini risiko stroke serta penanganan kegawatdaruratannya, tim pengabdi dari Poltekkes Kemenkes Palu Prodi Keperawatan Poso menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kader Kesehatan dalam Upaya Peningkatan Kemampuan Deteksi Dini Risiko Stroke dan Manajemen Kegawatdaruratan Penyakit Stroke”. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sedoa, wilayah kerja Puskesmas Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada tanggal 26 Juni 2025.
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan tertinggi di Indonesia, termasuk di wilayah Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang gejala awal stroke dan penanganan daruratnya seringkali menyebabkan keterlambatan pertolongan, yang berakibat pada memburuknya kondisi pasien. Melalui kegiatan ini, tim PKM berupaya meningkatkan peran kader kesehatan sebagai ujung tombak pencegahan dan penanganan stroke di tingkat masyarakat.
Kegiatan PKM ini meliputi serangkaian pelatihan bagi kader kesehatan dan masyarakat Desa Sedoa, antara lain:
- Edukasi tentang Faktor Risiko dan Gejala Stroke – Masyarakat diajarkan untuk mengenali tanda-tanda stroke seperti wajah yang tidak simetris, kelemahan anggota gerak, dan bicara pelo (dengan metode FAST: Face, Arm, Speech, Time).
- Pelatihan Manajemen Kegawatdaruratan Stroke – Kader kesehatan dilatih untuk melakukan tindakan pertama saat menemukan kasus stroke sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan.
- Penyuluhan Gaya Hidup Sehat – Masyarakat diedukasi tentang pentingnya pola makan seimbang, aktivitas fisik, dan pengendalian hipertensi serta diabetes sebagai langkah pencegahan stroke.
- Pembagian Buku Saku dan Alat Peraga – Sebagai bahan edukasi mandiri, peserta menerima buku saku berisi panduan deteksi dini stroke dan poster informasi yang dapat dipasang di posyandu atau rumah warga.
Kepala Desa Sedoa, Alberta Megati, menyambut baik kegiatan ini. “Dengan pelatihan ini, kader kesehatan dan masyarakat kami menjadi lebih siap menghadapi situasi darurat stroke. Kami berharap kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut,” ujarnya.
Rosamey Elleke Langitan, S.Kep,Ns.M.Kep, selaku penanggung jawab kegiatan, menekankan pentingnya peran kader kesehatan dalam menekan angka kematian akibat stroke. “Deteksi dini dan penanganan cepat dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi dampak kecacatan. Kader kesehatan yang terlatih adalah aset penting bagi masyarakat,”
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Puskesmas Wuasa dan pemerintah setempat. Ke depan, tim PKM berencana melakukan pendampingan berkelanjutan serta evaluasi dampak program bagi masyarakat Desa Sedoa.
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.