Palu, 28 Mei 2024 – Sebagai wujud nyata dari kepedulian terhadap sesama, mahasiswa dan dosen Program Studi Ners Poltekkes Kemenkes Palu melaksanakan kegiatan kemanusiaan bertajuk “Ners Peduli Bencana” di Desa Wombo Kalongo, Kabupaten Sigi. Kegiatan ini merupakan respons cepat terhadap bencana banjir bandang yang melanda wilayah tersebut pada 27 Mei 2024.

Bencana alam ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Wombo Kalongo secara intens. Derasnya aliran sungai membawa material kayu besar yang menghantam dan menghancurkan jembatan utama desa, sehingga menyebabkan akses utama warga terputus. Dampak bencana menyebar ke dua desa yaitu Desa Wombo dan Desa Wombo Kalongo, dengan total ratusan rumah terendam lumpur dan air serta puluhan warga menjadi korban.

Berdasarkan laporan dari BPBD Sulawesi Tengah, sebanyak 350 rumah warga di Desa Wombo Kalongo terendam, dengan satu jembatan utama putus total, serta kerusakan parah pada sejumlah fasilitas pendidikan seperti TK, SMP, dan Madrasah. Dua warga dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian, sementara sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sementara itu, Desa Wombo juga mengalami dampak yang sangat serius. Tercatat 87 rumah rusak, dan 301 jiwa atau 114 KK terdampak langsung oleh banjir. Selain itu, empat warga dinyatakan hilang, dan fasilitas umum seperti satu Madrasah Ibtidaiyah, satu TK, serta satu masjid turut terdampak.

Dalam kegiatan kemanusiaan ini, tim Ners Peduli Bencana yang terdiri dari mahasiswa angkatan 8 Prodi Ners, didampingi langsung oleh sejumlah dosen, termasuk:

  • Dr. Andi Fatmawati Syamsu, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An. – Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu

  • Dr. Irsanti Colein, M.Kep., Ns., Sp.KMB – Kepala Program Studi Ners

  • Ismunandar, S.Kep., Ns., M.Kep – Ketua Tim Satgas Bencana

  • Serta para dosen Prodi Ners lainnya

Kegiatan ini meliputi bantuan medis, psikososial, serta distribusi logistik kepada para penyintas. Kehadiran tim dari Poltekkes Kemenkes Palu diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak, sekaligus menjadi sarana pembelajaran lapangan bagi mahasiswa dalam menangani kondisi krisis dan bencana.

“Ini bukan hanya soal bantuan kemanusiaan, tapi juga bagian dari proses pendidikan karakter dan profesionalisme mahasiswa keperawatan. Kami hadir untuk membantu, mendengar, dan belajar dari masyarakat,” ujar Dr. Andi Fatmawati.

Poltekkes Kemenkes Palu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam upaya pemulihan pascabencana. Semangat solidaritas dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk membangun kembali desa-desa yang terdampak dan memulihkan harapan warga.