📍 Desa Ueralulu, Poso – 12–13 Juni 2025
Sebagai bagian dari upaya menurunkan angka kejadian penyakit jantung, tim dosen dari institusi kesehatan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pembentukan Desa Sadar Pencegahan Penyakit Jantung Sejak Dini” di Desa Ueralulu, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, pada 12–13 Juni 2025.
Tim pengabdi terdiri dari Nirva Rantesigi, S.Kep.Ns.,MM, Dewi Nurviana Suharto,Ns.,M.Kep.Sp.Kep.MB, Rosamey Elleke Langitan, S.Kep.Ns.,M.Kep, dan Fransiska Noya, SST.,M.Keb, yang berkolaborasi dengan pemerintah desa, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat. Melalui kegiatan ini, masyarakat diedukasi mengenai faktor risiko penyakit jantung seperti hipertensi, kurang gerak, konsumsi makanan tinggi lemak, merokok, dan stres berkepanjangan. Selain penyuluhan, tim juga melakukan skrining kesehatan gratis seperti cek tekanan darah, gula darah, dan kolesterol.
“Penyakit jantung kini banyak menyerang usia muda. Masyarakat perlu diedukasi sejak sekarang agar tidak menyesal di kemudian hari,”ujar Nirva Rantesigi, Ketua Tim Pengabdi.
“Edukasi penting, tapi harus dibarengi dengan tindakan nyata seperti cek kesehatan. Kami ingin masyarakat tahu kondisi tubuh mereka agar bisa ambil langkah preventif,” tambah Dewi Nurviana Suharto.
Untuk menjamin keberlanjutan, tim melatih kader desa agar mampu menjadi motor penggerak perubahan. Komunitas “Desa Sadar Jantung” pun resmi dibentuk, sebagai ruang edukasi dan aksi kolektif masyarakat. “Kami percaya bahwa perubahan nyata dimulai dari komunitas. Dengan pelatihan kader, kami harap pesan ini terus hidup dan menyebar ke generasi berikutnya,” jelas Rosamey Elleke Langitan.
Program ini selaras dengan strategi transformasi layanan primer dari Kementerian Kesehatan, yang menekankan pendekatan promotif dan preventif berbasis komunitas. “Kami mengangkat konsep CERDIK dalam kegiatan ini, agar masyarakat hidup lebih sehat, lebih sadar, dan lebih aktif mencegah,” kata Fransiska Noya, yang membawakan sesi edukasi gaya hidup sehat.
Testimoni Warga Desa Ueralulu
Antusiasme warga terlihat sejak hari pertama. Warga berbondong-bondong hadir mengikuti penyuluhan dan pemeriksaan.
“Saya sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini. Selama ini saya tidak pernah cek kolesterol atau gula darah. Ternyata hasil saya tinggi. Sekarang saya tahu harus jaga makan dan mulai jalan kaki tiap pagi,” ujar Hj. Mendri, warga Desa Ueralulu berusia 52 tahun.
“Biasanya kegiatan seperti ini hanya di kota. Tapi sekarang kami di desa juga bisa belajar dan periksa kesehatan secara gratis. Terima kasih untuk tim pengabdi,” tambah Bapak Saripuddin, salah satu tokoh masyarakat desa.
Kepala Desa Ueralulu mengungkapkan harapannya agar kegiatan seperti ini bisa dilakukan rutin setiap tahun dan menjadi gerakan lintas desa. Ia juga menyatakan komitmen pemerintah desa dalam mendukung kegiatan promosi kesehatan.
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.