adminpoltek

About adminpoltek

This author has not yet filled in any details.
So far adminpoltek has created 241 blog entries.

Poltekkes Palu Laksanakan Pelatihan Kader Posyandu Kesehatan di Desa Binaan

Bale, Tanatovea, Kabupaten Donggala — Pada tanggal [26 – 27 Oktober 2024], telah berlangsung Kuliah Keterampilan Kader Posyandu di Desa Bale, Kecamatan Tanatovea, Kabupaten Donggala. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting dan resmi dibuka oleh Kepala Desa Bale, Bapak Adam. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Poltekkes Kemenkes Palu sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kompetensi kader Posyandu di wilayah setempat.

Kepala Puskesmas Wani, Ibu Dian Andriani, SKM, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau berharap agar para kader Posyandu yang hadir dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan keterampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama di era posyandu terintegrasi yang memberikan layanan pada satu siklus hidup.

Sambutan juga diberikan oleh Kepala Pusat PPM Poltekkes Kemenkes Palu, Bapak Kadar Ramadhan, SKM, MKM, yang menekankan pentingnya peran kader Posyandu sebagai ujung tombak kesehatan di tengah masyarakat. Beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan Posyandu yang lebih aktif dan efektif dalam memberikan layanan kesehatan preventif dan promotif.

Kuliah Keterampilan Kader Posyandu ini diharapkan dapat memperkuat peran kader dalam mempromosikan kesehatan masyarakat, sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi Desa Bale dan sekitarnya.

By |2024-11-18T01:17:00+00:00Oktober 27th, 2024|Uncategorized|0 Comments

Pemberdayaan Pasien dan Keluarga dalam Upaya Pencegahan Luka Kaki Berulang di Desa Sintuwulemba, Wilayah Kerja Puskesmas Tagolu

Poso, 11 Oktober 2024 – Prodi DIII Keperawatan Poso Poltekkes Kemenkes Palu bersama Tim Kesehatan Puskesmas Tagolu dan Kader Kesehatan Desa Sintuwulemba, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, telah meluncurkan program inovatif pemberdayaan pasien dan keluarga dalam upaya pencegahan luka kaki berulang. Program ini difokuskan pada pasien dengan riwayat luka kaki kronis atau berisiko tinggi mengalami luka, seperti penderita diabetes melitus dan penyakit pembuluh darah perifer. Luka kaki berulang merupakan masalah kesehatan serius yang dapat mengganggu kualitas hidup dan mengancam produktivitas masyarakat. Dalam upaya mengurangi dampak buruk ini, Prodi DIII Keperawatan Poso Poltekkes Kemenkes Palu dan Puskesmas Tagolu menggagas pendekatan holistik yang melibatkan peran aktif pasien serta keluarga dalam perawatan dan pencegahan luka kaki. kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam melakukan perawatan luka di rumah, mendeteksi dini gejala luka baru, serta mempraktikkan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Edukasi yang diberikan meliputi cara menjaga kebersihan kaki, teknik perawatan luka yang benar, pemilihan alas kaki yang sesuai, dan pentingnya kontrol kesehatan secara rutin. Kepala Puskesmas Tagolu, Dewi Noeralim, SKM menjelaskan bahwa pendekatan pemberdayaan komunitas merupakan kunci keberhasilan program ini. “Kami berupaya untuk tidak hanya memberikan pelayanan medis, tetapi juga membekali masyarakat dengan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk menjaga kesehatan kaki mereka secara mandiri,” ujar Dewi Noeralim, SKM.

Melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan intensif, Prodi DIII Keperawatan Poso bersama Tim Puskesmas Tagolu memberikan pelatihan kepada pasien serta keluarganya. Program ini juga didukung oleh penyediaan alat-alat kesehatan sederhana seperti perban, antiseptik, dan krim untuk mencegah infeksi. Kegiatan ini telah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah setempat. Kepala Desa Sintuwulemba, Bapak Ngatimin, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warganya. “Kami sangat berterima kasih kepada Poltekkes kemenkes Palu khususnya Prodi DIII Keperawatan Poso yang telah mengupayakan terlaksananya kegiatan serta jajaran petugas Puskesmas Tagolu yang terus berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat desa Sintuwulembah Kecamatan Lage Kabupaten Poso. Harapan kami, program ini dapat mengurangi jumlah penderita luka kaki berulang di desa kami,” ujar Bapak Ngatimin

By |2024-10-15T12:27:32+00:00Oktober 11th, 2024|Uncategorized|0 Comments

PENGUMUMAN !! SELEKSI (BEAUTY CONTEST) KANTOR AKUNTAN PUBLIK

By |2024-09-25T17:11:08+00:00September 25th, 2024|Uncategorized|0 Comments

Penyerahan Arsip Inaktif Jurusan Kebidanan ke Unit Kearsipan Poltekkes Kemenkes Palu

Palu, 19 September 2024

Penyerahan Arsip Inaktif Jurusan Kebidanan oleh Bapak Lukisman dan Ibu Fitriyanti kepada Bapak Rahmad sebagai penanggungjawab Unit Kearsipan Poltekkes Kemenkes Palu

 

By |2024-09-20T03:20:13+00:00September 19th, 2024|Uncategorized|0 Comments

Pengabdian Masyarakat Prodi D3 Keperawatan Poso: “Gerakan Masyarakat SMART sebagai Upaya Pencegahan dan Perawatan Luka Diabetik” di Desa Tangkura, Kabupaten Poso

Poso, 9 September 2024 – TIM Pengabmas Dosen Poltekkes Kemenkes Palu melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul “Gerakan Masyarakat SMART sebagai Upaya Pencegahan dan Perawatan Luka Diabetik” di Desa Tangkura, Kabupaten Poso. Kegiatan ini diinisiasi oleh tim pengabdi yang terdiri dari Dewi Nurviana Suharto, Nirva Rantesigi, dan Nurfatimah.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam melakukan pencegahan dan perawatan luka diabetik, yang merupakan salah satu komplikasi serius dari penyakit diabetes melitus. Melalui gerakan SMART (Sadar, Mengerti, Aksi, Rawat, dan Tindak lanjut), diharapkan masyarakat Desa Tangkura dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga, khususnya dalam mencegah dan menangani luka diabetik.

Edukasi

Acara dimulai dengan sesi edukasi yang disampaikan oleh Ibu Nirva Rantesigi. Beliau menjelaskan tentang pentingnya pencegahan dan perawatan luka diabetik serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya luka. Edukasi ini mencakup pengenalan tanda-tanda awal luka diabetik, cara merawat luka dengan benar, dan pentingnya menjaga kebersihan serta melakukan pemeriksaan rutin.

Ibu Dewi Nurviana Suharto melanjutkan dengan sesi praktik, di mana masyarakat diajarkan cara membersihkan dan merawat luka diabetik secara langsung. Dalam sesi ini, peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan cara merawat luka dengan bimbingan langsung dari para dosen TIM Pengabdi.

Dukungan dan Partisipasi Masyarakat

Ibu Nurfatimah menyampaikan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam gerakan SMART. Beliau mendorong peserta untuk membentuk kelompok pendukung yang dapat saling membantu dan memotivasi dalam menjaga kesehatan. Selain itu, beliau juga mengajak para kader kesehatan desa untuk terus memantau dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai perawatan luka diabetik.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Tangkura. Salah satu peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tim pengabdi. “Kami sangat terbantu dengan informasi dan keterampilan yang diberikan. Sekarang kami lebih mengerti bagaimana cara mencegah dan merawat luka diabetik,” ujarnya.

Tim pengabdi berharap melalui gerakan SMART ini, masyarakat Desa Tangkura dapat lebih mandiri dalam menjaga kesehatan, khususnya dalam pencegahan dan perawatan luka diabetik. “Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari perubahan positif dalam pola hidup masyarakat Desa Tangkura, serta menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Poso,” Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari komitmen Dosen Poltekkes Kemenkes Palu dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui edukasi dan pemberdayaan. Tim pengabdi berencana untuk terus melanjutkan program-program serupa di masa mendatang, dengan harapan dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kesehatan masyarakat di Kabupaten Poso.

By |2024-09-10T01:40:30+00:00September 9th, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

Pengabmas : Menuju Maliwuko, Desa Sadar Dan Peduli HIV/AIDS

Pembangunan kesehatan, tidak dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan yang di harapkan jika pembangunan itu hanya melibatkan pemerintah, tanpa partisipasi dari masyarakat. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat sehat melalui upaya pencegahan penyakit, penenggulangan dan rehabilitasi. Penyakit HIV/AIDS adalah salah satu masalah kesehatan yang cenderung mengalami peningkatan prevalensi dari tahun ke tahun. Penyakit ini telah menjangkiti masyarakat dan hingga sekarang belum ada obatnya. Cara yang paling mudah dilakukan adalah melakukan langkah pencegahan (Preventif) sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang benar tentang penyakit HIV/AIDS, mengerti langkah – langkah pencegahan dan memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap para penderita HIV/AIDS. Untuk itu, Poltekkes Kemenkes Palu Prodi Keperawatan Poso melihat hal ini sebagai peluang untuk melaksanakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan melalui pemberian pelatihan dan kaderisasi masyarakat tentang HIV/AIDS. Sesi pertama dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat desa Maliwuko tentang informasi seputar penyakit HIV/AIDS. Sesi ke dua dilakukan dengan melakukan kaderisasi yang melibatkan pemerintah desa Maliwuko, Tokoh masyarakat, Pemuka agam, kader Posyandu, dan seluruh elemen masyarakat pada kelompok usia dewasa, pemuda dan remaja. Melalui kegiatan ini, diharapkan semua unsur pemerintah maupun masyarakat desa Maliwuko dapat terlibat langsung dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit HIV/AIDS.

“Sebagai masyakat kami bangga dapat dilibatkan dalam upaya pencegahan dan penanggulanagn HIV/AIDS, ini menjadikan kami yang sebelumnya awam tentang penyakit ini bisa lebih mengerti dan memahami penyakit ini, dan tau bagaimana kami harus bersikap terhadap penderita HIV/AIDS” tukas salah seorang anggota masyarakat yang hadir. Semoga kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dapat menjadikan Maliwuko sebagai contoh bagi desa – desa lain sebagai “Desa Sadar Dan Peduli HIV/AIDS”

 

By |2024-07-25T01:01:51+00:00Juli 25th, 2024|Uncategorized|0 Comments

Pengabmas : Upaya Penanganan Stunting Melalui Intervensi Nutrisi Protein Hewani Pada Balita Di Kecamatan Poso Pesisir

Sebuah visi baru “Indonesia Emas 2045” telah di canangkan pemerintah. Salah satu pilar utama Indonesia Emas 2025 adalah Pembangunan Manusia dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan berbagai progresifiatas pembangunan di segala bidang ditambah bonus demografi pada tahun 2045, visi ini memiliki peluang besar untuk dicapai. Akan tetapi, di sisi lain hingga saat ini angka kejadian Stunting di Indonesia masih tinggi (21,3%). Stunting menjadi masalah serius yang bukan saja berdampak pada segi kesehatan anak, akan tetapi ini juga menjadi tantangan nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Untuk mengantisipasi hal ini, perlu sebuah langkah nyata, segera dan spesifik untuk mengatasi masalah Stunting. Salah satunya adalah langkah intervensi stunting berbasis pemberdayaan masyarat yaitu Intervensi Stunting Melalui Pemberian  Nutrisi Protein Hewani. Pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh dosen Poltekkes Kemenkes Palu di salah satu lokus stunting Kabupaten Poso yaitu Kecamatan Poso Pesisir. Kegiatan ini di awali dengan pemberian penyuluhsn Nutrisi Seimbang Balita Stunting bagi para ibu bayi stunting dan kader Posyandu, dilanjutkan dengan sesi Pemberdayaan yang melibatkan pemerintah, toko agama, dan kader Posyandu dalam upaya penanganan Stunting dan sesi ke tiga yaitu pemberian paket bantuan nutrisi protein kepada balita penderita Stunting.  Masyarakat setempat sangat antusias dalam kegiatan pengabdian ini. Selain itu dukungan penuh dari pihak pemerintah setempat sangat mendukung kelancaran Kegiatan Pengabdian ini.

Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Upaya  Penanganan  Stunting  Melalui  Intervensi  Nutrisi Protein  Hewani  Pada  Balita  Di Kecamatan  Poso  Pesisir

“Kami bersyukur untuk kegiatan ini, dimana kami diajarkan bagaimana memenuhi nutrisi bagi balita kami yang stunting, sekaligus diberi bantuan paket nutrisi oleh pihak dosen Poltekkes Kemenkes Palu. Kai juga diberi kesempatan untuk menanyakan hal – hal yang kami kurang mengerti sehingga kami bisa belajar dengan baik” tukas salah seorang ibu Balita penderita Stunting yang hadir dalam kegiatan Pengabmas.

“ Bagi kami sebagai dosen, kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini merupakan salah satu kontribusi nyata kami dalam upaya penanganan Stunting. Semoga kami terus bisa berkolaborasi dengan pemerintah dan elemen masyarakat untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bidang kesehatan sehingga Indonesia Emas 2045 dapat menjadi kenyataan. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi ajang promosi untuk mengenalkan Poltekkes Kemenkes Palu kepada masyarakat Kabupaten Poso”  ujar Ni Made Ridla, dosen Poltekkes Kemenkes Palu Prodi D III Keperawatan Poso.

By |2024-08-08T03:15:43+00:00Juli 16th, 2024|Pengabmas|0 Comments

EDUKASI GIZI SEIMBANG UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK PRA SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUNGINGIS KABUPATEN TOLITOLI

Sova Evie, Yasmin

Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Sova Evie S.Kep.Ns., M.Kep telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Oyom Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli, dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang yang merupakan kelompok relawan peduli bencana.

Bencana banjir bukan suatu persoalan yang baru di Indonesia, bahkan kurun waktu 5 tahun terakhir, sering terjadi setiap tahun di beberapa wilayah Indonesia. Peristiwa bencana merupakan kejadian yang tak terduga, baik dari segi waktu, tempat, dan tingkat kerusakan yang di timbulkan. Banjir merupakan suatu bencana yang mengganggu kehidupan manusia, yang dapat menyebabkan kerugian berupa materi maupun terburuknya adalah merenggut nyawa. Upaya mengantisipasi bencana banjir dilakukan dengan mempersiapkan masyarakat tanggap terhadap  bencana banjir. Tujuan  dari kegiatan  Pengabdian  Masyarakat  (Pengabmas)  ini  adalah  Untuk membentuk Kelompok Siaga Bencana Banjir sebagai upaya  mengurangi resiko bencana di Desa Oyom Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli. Kegiatan ini dilaksanakan melalui  metode musyawarah membentuk dan memberdayakan kelompok siaga bencana banjir. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Oyom Kecamatan Lampasio  Kabupaten  Tolitoli,  yang  berjumlah   60  orang.  Dapat disimpulkan bahwa terbentuknya kelompok siaga bencana banjir melalui pemberdayaan masyarakat.  Diharapkan  kepada pihak Pemerintah Desa maupun BPBD untuk menindaklanjuti pada evaluasi jangka panjang, untuk tetap membina kelompok siaga bencana banjir yang telah terbentuk..

Kolaborasi Poltekkes Kemenkes Palu Prodi DIII Keperawatan Tolitoli dan BPBD Kabupaten Tolitoli seeta Desa Oyom Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli membuktikan komitmennya dalam kesiapsiagaan bencana

By |2024-07-11T05:25:30+00:00Juli 11th, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

Poltekkes Kemenkes Palu Latih Remaja Sadar Gizi dan Kesehatan Bagi Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kota Palu

Palu, 9 Juli 2024 – Poltekkes Kemenkes Palu dengan bangga menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pelatihan Pembentukan Karakter Remaja Sadar Gizi dan Kesehatan: Upaya Mencegah Triple Burden” di Sekolah Menengah Atas Kota Palu pada hari Selasa, 9 Juli 2024.
Dalam sambutanya, Putu Candriasih, selaku ketua tim pengabdi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu yang bertujuan menyiapkan remaja yang siap berkontribusi menyebarkan pengetahuan bagi teman sebayanya untuk mencegah triple burden masalah gizi.

“saat ini remaja menghadapi tantangan triple burden masalah gizi yaitu kekurangan gizi, kelebihan gizi, serta kekurang vitamin dan mineral. Oleh nya itu, remaja harus siap menghadapi tantangan itu dengan membentuk remaja yang berkarakter gizi dan kesehatan” ungkap mantan Ketua Jurusan Gizi 2 periode ini.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah, Yudiawati V. Windarruslian, SKM, M.Kes. Dalam sambutannya, Yudiawati menyampaikan pentingnya peningkatan kesadaran gizi dan kesehatan di kalangan remaja sebagai langkah strategis untuk mencegah masalah triple burden, yaitu beban ganda gizi kurang, gizi lebih, dan penyakit tidak menular yang semakin mengancam generasi muda.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap para siswa dapat memahami pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat, sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Yudiawati dalam pidato pembukaannya.

Sesi Pertama pelatihan diisi oleh Adhyanti, dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palu, yang membawakan topik “Masalah Gizi dan Kesehatan pada Remaja”. Adhyanti memaparkan berbagai tantangan gizi yang dihadapi oleh remaja saat ini, termasuk risiko obesitas, anemia, serta dampak buruk dari konsumsi makanan cepat saji. Ia juga memberikan solusi praktis dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh remaja untuk menjaga kesehatan mereka.

Sesi kedua pelatihan diisi oleh Putu Candriasih yang menyampaikan materi tentang “Isi Piringku dan Gizi Seimbang”. Putu memberikan penjelasan mendalam mengenai komposisi isi piringku, pentingnya variasi makanan, serta cara memilih makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan remaja.
Kegiatan ini dihadiri oleh utusan siswa dan guru dari berbagai SMA Negeri di Kota Palu yang antusias mengikuti pelatihan. Para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada para narasumber, sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai gizi dan kesehatan.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para remaja Kota Palu dapat menjadi agen perubahan dalam lingkungan mereka, menyebarkan pengetahuan yang mereka peroleh kepada teman sebaya dan keluarga, serta berkontribusi dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Dalam kegiatan ini melibatkan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palu.

By |2024-07-09T05:44:30+00:00Juli 9th, 2024|Gizi|0 Comments

EDUKASI GIZI SEIMBANG UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK PRA SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUNGINGIS KABUPATEN TOLITOLI

Azwar, Sova Evie

Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Azwar S.Kep.Ns., M.Kes telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Dungingis, tepatnya di Desa Lingadan dan Desa Dungingis dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang yang terdiri dari orang tua anak pra sekolah.

Dalam perkembangannya, seorang anak yang stunting akan mengalami hambatan perkembangan kognitif dan kegagalan pendidikan sehingga menyebabkan kemampuan anak dalam menerima informasi menjadi lambat, dan jangkah panjang berakibat pada rendahnya tingkat produktivitas di masa dewasa. Anak usia pra-sekolah merupakan periode penting, karena masa ini adalah dasar yang menentukan perkembangan anak di masa depan, oleh karena itu penting untuk memperhatikan status gizi anak pra-sekolah. Tujuan  dari kegiatan  Pengabdian  Masyarakat  (Pengabmas)  ini  adalah  untuk  meningkatkan pengetahuan orang tua anak pra-sekolah tentang gizi seimbang yang akhirnya dapat membantu dalam pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan melalui  metode  ceramah serta sesi tanya-jawab dan diskusi. Sasaran dari kegiatan ini adalah orang tua anak pra-sekolah di wilayah kerja Puskesmas Dungingis, Kabupaten  Tolitoli,  yang  berjumlah   50  orang.  Hasil  post-test  yang dilakukan   menunjukkan   peningkatan   pengetahuan   dari   38% menjadi   85%. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi ini meningkatkan pengetahuan orang tua terkait   dengan   gizi   seimbang untuk anak pra-sekolah.   Diharapkan   pihak   yang bertanggung jawab dalam program gizi di Puskesmas Dungingis dapat memberikan edukasi tentang gizi seimbang minimal setiap 3 bulan bagi orang tua anak prasekoah, sehingga dapat meningkatkan pemahaman   orang tua   dalam   pemenuhan   kebutuhan   gizi   anak pra-sekolah.

Kolaborasi Poltekkes Kemenkes Palu Prodi DIII Keperawatan Tolitoli dan Puskesmas Dungingis membuktikan komitmennya dalam mengatasi masalah stunting

By |2024-07-08T06:47:15+00:00Juli 8th, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments
Go to Top