Palu, 27 April 2024. Tim Pengabdian Masyarakat dari Poltekkes Kemenkes Palu yang terdiri dari : , Arifuddin,S.ST.,M.Kes (Ketua Tim), Helena Pangaribuan,S.Kep,Ns.,M.Kep Baiq Emy Nurmalisa, S.Kep,Ns.,M.Kep, baru saja menyelesaikan kegiatan edukasi dan senam hipertensi pada kelompok resiko di Puskesmas Bulili Kecamatan Palu Selatan, dengan surat tugas tertanggal 26 s.d 28 April tahun 2024 yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kesehatan kelompok resiko/lansia dengan hipertensi.
Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah arteri dimana tekanan darah sistol lebih atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan diastol lebih atau sama dengan 90 mmHg. Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tidak menunjukkan adanya gejala (Anwari, et.al, 2018). Penyebab terjadinya hipetensi pada lanjut usia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor genetik, riwayat kebiasan merokok terdahulu dan kurangnya aktivitas fisik (olah raga) Abdul Hanif Siregar, dkk (2014). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nikolas, dkk (2012) didapatkan dampak hipertensi yang dialami oleh lanjut usia sebagai berikut terjadinya penyakit arteri cononary, stroke, penyakit jantung kongesti, gagal ginjal kronikseta demensia (Nonasri, 2021).
Peningkatan prevalesi hipertensi berdasarkan cara pengukuran juga terjadi di hampir seluruh provinsi di Indonesia, peningkatan prevalensi tertinggi terdapat di provinsi DKI Jakarta sebesar 13,4%. Hasil Riskesdas 2018 menunjukan bahwa provinsi kalimantan selatan memiliki prevalensi tertinggi sebesar 44,13%. Sedangkan provinsi Papua memiliki prevalensi hipertensi terendah sebesar 22,2% (Kemenkes, 2018)
Pada tahun 2019 persentase penduduk yang mendapatkan pelayanan Kesehatan hipertensi untuk Provinsi Sulawesi Tengah usia ≥ 15 tahun adalah sebesar 51,2%. Hipertensi tertinggi pada tahun 2019 adalah kabupaten Tojo Una-Una sebanyak 85,5%. Berdasarkan data, jumlah penduduk kabupaten Tojo Una-una yang menderita hipertensi usia ≥ 15 tahun sebanyak 11.275 jiwa. Kabupaten yang memiliki persentase hipertensi terendah di sulawesi tengah adalah kabupaten Banggai sebesar 11,17% (Dinkes, 2019).
Edukasi dan senam hipertensi merupakan salah satu bentuk olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot – otot dan rangka yang aktif khususnya terhadap otot – otot jantung (Hayens, 2002) . Dengan kata lain ketika senam hipertensi ini dilakukan secara teratur maka efek samping yang didapatkan yaitu terjadinya penurunan tekanan darah akan berlangsung lebih lama dan pembuluh darah akan lebih elastis (Anwari, et.al, 2018)
Pelaksanaan pengabdian ini berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan upaya yang dilakukan untuk menghindari terjadinya komplikasi hipertensi yang terjadi pada lanjut usia dan meningkatkan derajat status kesehatan lanjut usia khususnya di Puskesmas Bulili melalui pendekatan promotif maupun preventif. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan promotif sebagai upaya untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia secara optimal.
Sebagai perwujudan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Puskesmas Bulili Palu Kecamatan Palu Selatan Sulawesi Tengah oleh Tim Poltekkes Kemenkes Palu , berupa Edukasi hipertensi dan Senam hipertensi dilakukan melalui senam rematik dan senam jantung sehat lansia
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.