adminpoltek

About adminpoltek

This author has not yet filled in any details.
So far adminpoltek has created 234 blog entries.

Pengabmas : Menuju Maliwuko, Desa Sadar Dan Peduli HIV/AIDS

Pembangunan kesehatan, tidak dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan yang di harapkan jika pembangunan itu hanya melibatkan pemerintah, tanpa partisipasi dari masyarakat. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat sehat melalui upaya pencegahan penyakit, penenggulangan dan rehabilitasi. Penyakit HIV/AIDS adalah salah satu masalah kesehatan yang cenderung mengalami peningkatan prevalensi dari tahun ke tahun. Penyakit ini telah menjangkiti masyarakat dan hingga sekarang belum ada obatnya. Cara yang paling mudah dilakukan adalah melakukan langkah pencegahan (Preventif) sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang benar tentang penyakit HIV/AIDS, mengerti langkah – langkah pencegahan dan memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap para penderita HIV/AIDS. Untuk itu, Poltekkes Kemenkes Palu Prodi Keperawatan Poso melihat hal ini sebagai peluang untuk melaksanakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan melalui pemberian pelatihan dan kaderisasi masyarakat tentang HIV/AIDS. Sesi pertama dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat desa Maliwuko tentang informasi seputar penyakit HIV/AIDS. Sesi ke dua dilakukan dengan melakukan kaderisasi yang melibatkan pemerintah desa Maliwuko, Tokoh masyarakat, Pemuka agam, kader Posyandu, dan seluruh elemen masyarakat pada kelompok usia dewasa, pemuda dan remaja. Melalui kegiatan ini, diharapkan semua unsur pemerintah maupun masyarakat desa Maliwuko dapat terlibat langsung dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit HIV/AIDS.

“Sebagai masyakat kami bangga dapat dilibatkan dalam upaya pencegahan dan penanggulanagn HIV/AIDS, ini menjadikan kami yang sebelumnya awam tentang penyakit ini bisa lebih mengerti dan memahami penyakit ini, dan tau bagaimana kami harus bersikap terhadap penderita HIV/AIDS” tukas salah seorang anggota masyarakat yang hadir. Semoga kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dapat menjadikan Maliwuko sebagai contoh bagi desa – desa lain sebagai “Desa Sadar Dan Peduli HIV/AIDS”

 

By |2024-07-25T01:01:51+00:00Juli 25th, 2024|Uncategorized|0 Comments

EDUKASI GIZI SEIMBANG UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK PRA SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUNGINGIS KABUPATEN TOLITOLI

Sova Evie, Yasmin

Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Sova Evie S.Kep.Ns., M.Kep telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Oyom Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli, dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang yang merupakan kelompok relawan peduli bencana.

Bencana banjir bukan suatu persoalan yang baru di Indonesia, bahkan kurun waktu 5 tahun terakhir, sering terjadi setiap tahun di beberapa wilayah Indonesia. Peristiwa bencana merupakan kejadian yang tak terduga, baik dari segi waktu, tempat, dan tingkat kerusakan yang di timbulkan. Banjir merupakan suatu bencana yang mengganggu kehidupan manusia, yang dapat menyebabkan kerugian berupa materi maupun terburuknya adalah merenggut nyawa. Upaya mengantisipasi bencana banjir dilakukan dengan mempersiapkan masyarakat tanggap terhadap  bencana banjir. Tujuan  dari kegiatan  Pengabdian  Masyarakat  (Pengabmas)  ini  adalah  Untuk membentuk Kelompok Siaga Bencana Banjir sebagai upaya  mengurangi resiko bencana di Desa Oyom Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli. Kegiatan ini dilaksanakan melalui  metode musyawarah membentuk dan memberdayakan kelompok siaga bencana banjir. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Oyom Kecamatan Lampasio  Kabupaten  Tolitoli,  yang  berjumlah   60  orang.  Dapat disimpulkan bahwa terbentuknya kelompok siaga bencana banjir melalui pemberdayaan masyarakat.  Diharapkan  kepada pihak Pemerintah Desa maupun BPBD untuk menindaklanjuti pada evaluasi jangka panjang, untuk tetap membina kelompok siaga bencana banjir yang telah terbentuk..

Kolaborasi Poltekkes Kemenkes Palu Prodi DIII Keperawatan Tolitoli dan BPBD Kabupaten Tolitoli seeta Desa Oyom Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli membuktikan komitmennya dalam kesiapsiagaan bencana

By |2024-07-11T05:25:30+00:00Juli 11th, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

Poltekkes Kemenkes Palu Latih Remaja Sadar Gizi dan Kesehatan Bagi Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kota Palu

Palu, 9 Juli 2024 – Poltekkes Kemenkes Palu dengan bangga menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Pelatihan Pembentukan Karakter Remaja Sadar Gizi dan Kesehatan: Upaya Mencegah Triple Burden” di Sekolah Menengah Atas Kota Palu pada hari Selasa, 9 Juli 2024.
Dalam sambutanya, Putu Candriasih, selaku ketua tim pengabdi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu yang bertujuan menyiapkan remaja yang siap berkontribusi menyebarkan pengetahuan bagi teman sebayanya untuk mencegah triple burden masalah gizi.

“saat ini remaja menghadapi tantangan triple burden masalah gizi yaitu kekurangan gizi, kelebihan gizi, serta kekurang vitamin dan mineral. Oleh nya itu, remaja harus siap menghadapi tantangan itu dengan membentuk remaja yang berkarakter gizi dan kesehatan” ungkap mantan Ketua Jurusan Gizi 2 periode ini.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah, Yudiawati V. Windarruslian, SKM, M.Kes. Dalam sambutannya, Yudiawati menyampaikan pentingnya peningkatan kesadaran gizi dan kesehatan di kalangan remaja sebagai langkah strategis untuk mencegah masalah triple burden, yaitu beban ganda gizi kurang, gizi lebih, dan penyakit tidak menular yang semakin mengancam generasi muda.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap para siswa dapat memahami pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat, sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Yudiawati dalam pidato pembukaannya.

Sesi Pertama pelatihan diisi oleh Adhyanti, dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palu, yang membawakan topik “Masalah Gizi dan Kesehatan pada Remaja”. Adhyanti memaparkan berbagai tantangan gizi yang dihadapi oleh remaja saat ini, termasuk risiko obesitas, anemia, serta dampak buruk dari konsumsi makanan cepat saji. Ia juga memberikan solusi praktis dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh remaja untuk menjaga kesehatan mereka.

Sesi kedua pelatihan diisi oleh Putu Candriasih yang menyampaikan materi tentang “Isi Piringku dan Gizi Seimbang”. Putu memberikan penjelasan mendalam mengenai komposisi isi piringku, pentingnya variasi makanan, serta cara memilih makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan remaja.
Kegiatan ini dihadiri oleh utusan siswa dan guru dari berbagai SMA Negeri di Kota Palu yang antusias mengikuti pelatihan. Para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada para narasumber, sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai gizi dan kesehatan.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para remaja Kota Palu dapat menjadi agen perubahan dalam lingkungan mereka, menyebarkan pengetahuan yang mereka peroleh kepada teman sebaya dan keluarga, serta berkontribusi dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Dalam kegiatan ini melibatkan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Palu.

By |2024-07-09T05:44:30+00:00Juli 9th, 2024|Gizi|0 Comments

EDUKASI GIZI SEIMBANG UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK PRA SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUNGINGIS KABUPATEN TOLITOLI

Azwar, Sova Evie

Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Azwar S.Kep.Ns., M.Kes telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Dungingis, tepatnya di Desa Lingadan dan Desa Dungingis dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang yang terdiri dari orang tua anak pra sekolah.

Dalam perkembangannya, seorang anak yang stunting akan mengalami hambatan perkembangan kognitif dan kegagalan pendidikan sehingga menyebabkan kemampuan anak dalam menerima informasi menjadi lambat, dan jangkah panjang berakibat pada rendahnya tingkat produktivitas di masa dewasa. Anak usia pra-sekolah merupakan periode penting, karena masa ini adalah dasar yang menentukan perkembangan anak di masa depan, oleh karena itu penting untuk memperhatikan status gizi anak pra-sekolah. Tujuan  dari kegiatan  Pengabdian  Masyarakat  (Pengabmas)  ini  adalah  untuk  meningkatkan pengetahuan orang tua anak pra-sekolah tentang gizi seimbang yang akhirnya dapat membantu dalam pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan melalui  metode  ceramah serta sesi tanya-jawab dan diskusi. Sasaran dari kegiatan ini adalah orang tua anak pra-sekolah di wilayah kerja Puskesmas Dungingis, Kabupaten  Tolitoli,  yang  berjumlah   50  orang.  Hasil  post-test  yang dilakukan   menunjukkan   peningkatan   pengetahuan   dari   38% menjadi   85%. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi ini meningkatkan pengetahuan orang tua terkait   dengan   gizi   seimbang untuk anak pra-sekolah.   Diharapkan   pihak   yang bertanggung jawab dalam program gizi di Puskesmas Dungingis dapat memberikan edukasi tentang gizi seimbang minimal setiap 3 bulan bagi orang tua anak prasekoah, sehingga dapat meningkatkan pemahaman   orang tua   dalam   pemenuhan   kebutuhan   gizi   anak pra-sekolah.

Kolaborasi Poltekkes Kemenkes Palu Prodi DIII Keperawatan Tolitoli dan Puskesmas Dungingis membuktikan komitmennya dalam mengatasi masalah stunting

By |2024-07-08T06:47:15+00:00Juli 8th, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

EDUKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SD NURUL IHSAN KABUPATEN TOLITOLI

Alfrida Semuel Ra’bung & Azwar

 

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang di ketuai oleh Alfrida Semuel Ra’bung telah dialaksanakan di SD Nurul Ihsan pada tanggal 30 April 2024 yang diikuti oleh 23 siswa kelas IV, V dan VI. Kegiatan PKM ini juga melibatkan mahasiswi dari Prodi DIII Keperawatan Tolitoli Poltekkes Kemenkes Palu sebanyak 3 orang. Kegiatan PKM yang dilakukan berupa edukasi kesiapsiagaan bencana banjir.

Menurut kami edukasi kesiapsiaagaan perlu diberikan kepada anak SD untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi bencana banjir. Anak-anak yang teredukasi tentang kesiapsiagaan bencana dapat membantu meningkatkan kesiapsiagaan seluruh keluarga. Mereka dapat menyebarkan informasi yang mereka pelajari kepada anggota keluarga lainnya. Selain itu, dengan pengetahuan yang cukup, anak-anak dapat membantu mengurangi kerugian yang mungkin timbul akibat banjir, seperti kerusakan properti dan kehilangan barang berharga. Anak-anak juga perlu tahu cara melindungi diri mereka sendiri jika terjadi banjir. Dengan pengetahuan ini, mereka bisa mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghindari bahaya. Edukasi kesiapsiagaan bencana juga dapat meningkatkan kesadaran anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi risiko banjir di masa depan.

Pelaksanaan kegiatan PKM ini dilakukan dengan menggunakan media leaflet yang berisi materi tentang pengertian banjir, penyebab, pencegahan, upaya yang dilakukan saat terjadi banjir, siap siaga pra bencana, saat bencana dan setelah bencana banjir. Kegiatan dimulai dengan menilai tingkat pengetahuan siswa tentang kesiapsiagaan bencana banjir, selanjutnya pemberian edukasi dan diakhiri dengan mengevaluasi tingkat pengetahuan siswa tentang kesiapsiagaan bencana banjir. Hasilnya diperoleh ada peningkatan pengetahuan siswa tentang kesiapsiagaan bencana banjir sebelum dan setelah diberikan edukasi.

Kegiatan PKM ini terlaksana atas kerjasama antara Prodi DIII Keperawatan Tolitoli Poltekkes Kemenkes Palu dengan SD Nurul Ihsan. Harapan kami kejasama ini dapat terus berlanjut dan dapat melakukan simulasi bencana banjir dan pelatihan pertolongan pertama untuk anak SD saat ada korban akibat bencana banjir agar siswa benar-benar siap dalam menghadap bencana banjir.

By |2024-07-03T06:30:16+00:00Juli 3rd, 2024|Uncategorized|0 Comments

EDUKASI DAN SIMULASI MENGGUNAKAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN RINGAN (APAR) DI PUSKESMAS BAOLAN KAB. TOLITOLI

Saman, Dwi Yogyo Suswinarto

Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Ns.Saman,S.Kep,M.Kep telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di UPT Puskesmas Baolan Kab.Tolitoli dengan jumlah peserta sebanyak 55 orang yang terdiri dari Pemegang Program Upaya Program Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Tim Mutu Puskesmas dan Penangung Jawab Manjemen Resiko Puskesmas.Manjemen. Implementasi program manajemen resiko untuk keselamatan pengunjung dan karyawan Puskesmas Baolan maka untuk  mengantisipasi bencana kebakaran maka yang dapat dilakukan diantaranya adalah meningkatkan pemahaman seluruh civitas Puskesmas dan unit terkait sangat dibutuhkan pemahaman dan ketrampilan tentang penggunaan alat pemadam api ringan (APAR).

Masalah kebakaran saat ini adalah salah satu yang sering dihadapi di Indonesia dan belahan dunia lainnya. Berbagai masalah kebakaran terjadi di berbagai sektor seperti gedung bertingkat, rumah sakit, sekolah, pusat pendidikan, pusat perbelanjaan dan fasilitas umum lainnya. Ketika sebuah bangunan terkena kebakaran, maka keberlanjutannya akan terpengaruh secara langsung, dimana pada gilirannya berdampak pada lingkungan sekitar dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, bahaya yang terkait dengan bencana kebakaran di gedung perlu ditangani secara efisien dan efektif. Hal ini dapat dilakukan melalui praktik keselamatan kebakaran dan promosi penyadaran penyebab kebakaran, teknik pencegahan dan pemadaman, serta penyediaan peralatan pemadam kebakaran yang memadai.

Pelaksanaan kegiatan dengan ceramah, diskusi dan simulasi menggunakan APAR. Sebelum pelaksanaan dilakukan pre test untuk mengetahu pengetahuan awal tentang menggunakan APAR dan regulasi yang mengatur, kemudian diberi edukasi tentang manajemen resiko kebakaran. Narasumber terdiri dari Tim Dosen Poltekkes yang melakukan pengabdian, dr.Yuliana Taroreh (Kapus) dan Ns.Rahmat Fajri selaku PJ Manjemen Resiko meragakan simulasi memadamkan Bara Api Kecil. Setelah simulasi kemudian dilakukan post tes, peserta sangat antusias.

Kolaborasi Poltekkes Kemenkes Palu dan Puskesmas Baolan Kabupaten Tolitoli membuktikan komitmennya dalam mengatasi masalah manajemen resiko bencana kebakaran melalui edukasi dan simulasi yang meningkatkan pengetahuan karyawan dalam meminimalkan resiko kebakaran.

By |2024-07-03T03:52:20+00:00Juli 3rd, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

PEMBERDAYAAN KADER DALAM PEMANTAUAN GIZI PADA IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MANAGAISAKI KABUPATEN TOLITOLI

Hasni, Saman, Azwar

 

Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Hasni, SST.,M.Keb telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada Kader Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kota Managaisaki Kabupaten Tolitoli berjumlah 8 orang. Setiap Kelurahan diwakili 2 orang Kader. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi pada Ibu Hamil dalam pencegahan KEK dan meningkatkan keterampilan kader melakukan deteksi dini resiko KEK melalui  pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dan penimbangan berat badan (BB).

Kurang Energi Kronik (KEK) merupakan salah satu masalah kurang gizi yang terjadi pada ibu hamil. Kondisi ibu hamil dengan KEK bukan hanya beresiko pada ibu tetapi juga terhadap janin. KEK berisiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya partus lama dan perdarahan pasca salin, bahkan kematian ibu. Risiko pada bayi dapat mengakibatkan kematian janin (keguguran), prematur, lahir cacat, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) bahkan kematian bayi.

Pelaksanaan kegiatan berupa pemberian edukasi tentang gizi pada ibu hamil dalam pencegahan KEK dan cara deteksi dini resiko KEK melalui power point, pembagian booklet yang berisi tentang gizi ibu hamil dalam pencegahan KEK serta simulasi cara pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Dalam materi yang diberikan, Hasni yang merupakan Dosen pada Prodi D III Keperawatan Tolitoli Poltekkes Kemenkes Palu menekankan pentingnya peran kader dalam pemantauan status gizi pada Ibu Hamil melalui penimbangan BB dan pengukuran LILA yang dilakukan setiap bulan. Disamping itu kader juga berperan melakukan pendampingan dalam pemberian makanan tambahan  pada ibu yang mengalami KEK.

Kolaborasi Poltekkes Kemnekes Palu dan Puskesmas Kota Managaisaki Kabupaten Tolitoli membuktikan komitmennya dalam mengatasi masalah gizi pada Ibu Hamil dengan KEK melalui edukasi tentang gizi pada ibu hamil dalam pencegahan KEK dan cara deteksi dini resiko KEK yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader, sehingga dapat membantu dalam pemantauan status gizi pada ibu hamil. Berikut Dokumentasi Kegiatan Pengabmas:

 

By |2024-07-03T03:52:33+00:00Juli 2nd, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

REVITALISASI POSBINDU LANSIA NALU II KELURAHAN NALU WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI TAHUN 2024

Masa Tua yang sehat dan mandiri serta produktif merupakan cita-cita bagi semua lanjut usia. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu di lakukan upaya baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat secara mandiri. Tugas Perguruan Tinggi  adalah melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi  salah satu tridarma tersebut adalah Pengabdian Masyarakat. Team Pengabdian masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu turut mendukung dan mengembangkan upaya kesehatan bagi  lanjut usia .

Team Pengabdian masyarakat yang di ketuai oleh Dwi Yogyo Suswinarto melaksanakan pengabdian masyarakat  di Posbindu Nalu II Kelurahan Nalu Wilayah Kerja Puskemas Baolan Kabupaten Tolitoli. Tujuan  kegiatan adalah untuk melakukan revitalisasi  Posbindu lansia. Yaitu  mengefektifkan peran kader posyandu,  lebih meningkatkan fungsi manajemen dan  mengembangkan  kegiatan-kegiatan  di poyandu lansia.

Efektifitas Posyandu lansia sangat ditentukan oleh Kemampuan kader  dalam memahami  dan ketrampilan menjalankan posyandu, selain itu juga manajemen pengelola posyandu perlu  dikembangkan  demikian juga  kegiatan-kegiatan perlu dilakukan pengembangan dan modifikasi untuk menarik minat lansia hadir di posyandu.

Kegiatan revitalisasi posyandu lansia pada pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 26 – 28 April 2024,  dengan beberapa kegiatan diantaranya pelatihan kader dengan materi yang diberikan kepada kader meliputi : Kebijakan  upaya kesehatan lansia di Puskesmas,  Lanjut usia perubahan dan permasalahannya, review dan penyegaran tentang materi Posyandu. Latihan peningkatan ketrampilan meliputi  latihan pembuatan  pelaporan dan operasional 5 meja serta penerapan kegiatan pengembangan yaitu, kegiatan ibadah bersama,  Senam bersama dan Pemberian makanan tambahan (PMT).

Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat telah dilakukan  evaluasi terhadap pengetahuan kader dengan melakukan pre dan post test setelah pemberian  materi  untuk evaluasi sikap dan perilaku dilakukan observasi pada saat demonstrasi kegiatan posyadu 5 meja. Hasil dari evaluasi ada peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader dalam melaksanakan kegaitan Posyandu.

Kegiatan revitalisasi posyandu yang sudah dijalankan meningkatkan kemampuan kader dalam melakukan dan menjalankan manajemen posyandu, serta memiliki pengalaman awal dalam pengembangan kegiatan2 posyandu agar lebih kreatif dan inovatif. Harapan dimasa depan kiranya  setelah pelaksanaan Pengabmas  revitalisasi Posyandu Nalu II Kelurahan Nalu Wilayah Puskesmas Baolan  menjadi lebih produktif  dan efektif.

Penulis : Dwi Yogyo S, Hasni, Yasmin

By |2024-07-03T03:52:44+00:00Juli 2nd, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

Tim Poltekkes Kemenkes Palu Melakukan Percontohan Pembuatan Sumur Bor di Desa Kabobona, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah

Palu, 02 Juli 2024. Tim Pengabdian Masyarakat dari Poltekkes Kemenkes Palu yang terdiri dari : , Saharudin, SKM., M.Sc,(Ketua Tim), Dr. Tjitrowati Djaafar, SKM., M.Kes, U’din, SKM.,M. Si baru saja menyelesaikan kegiatan pembuatan Percontohan Sumur bor di Desa Kabobona Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi, dengan surat tugas tertanggal 07, 08 dan 10 Mei tahun 2024 yang bertujuan untuk melaksanakan pembuatan percontohan sumur bor, sehingga dengan tercukupinya kebutuhan air bersih, penularan penyakit berbasis lingkungan dapat dicegah.

Air bersih menjadi persoalan kontemporer seiring kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Setiap rumah tangga yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan pasti akan membutuhkan yang namanya air bersih. Sebagian warga masih kesulitan dengan air bersih. Untuk itu tim dosen dari Poltekkes kemenkes Palu h memberi solusi.

Pelaksanaan pengabdian  ini berawal dengan diadakan pengambilan data oleh mahasiswa semester satu Prodi DIII Sanitasi Jurusan Kesehatan Lingkungan pada tanggal 3 September 2022, dan dipoeroleh data bahwa desa Kabobona adalah desa yang terdampak likuifaksi dan masih ada warga masarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk itu perlu tindak lanjut dengan survey dan melibatkan tenaga sanitasi puskesmas Dolo, dan setelah itu diperoleh data bahwa betul masih ada warga yang kesulitan air bersih di Desa Kabobona, terutama di RW II.

Salah satu pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah ketersediaan air bersih  disetiap rumah tangga yang tujuan untuk menghindari terjadinya krisis air bersih yang berpotensi menimbulkan berbagai penyakit berbasis lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu solusi ketersediaan air bersih dengan cara membuat sarana air bersih berupa pembuatan percontohan sumur bor yang merupakan salah salah satu cara untuk memperoleh air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, sehingga aman digunakan oleh masyarakat. Untuk memenuhi hal tersebut pelu kerja sama melalui  peningkatan peran seluruh pemangku kepentingan, pelaksanaan sosialisasi, mengembangkan kesadaran masyarakat tentang konsekuensi kekurangan air bersih, dan perubahan perilaku masyarakat. Peningkatan kapasitas kemitraan dengan kelompok masyarakat, melalui cara menggali potensi masyarakat untuk membangun sarana air bersih, dan mengembangkan solidaritas sosial (gotong royong) serta tidak mengganggu aestetika serta terlaksananya pembuatan percontohan sumur bora tau sarana air bersih yang siap pakai oleh masyarakat desa Kabobona kecamatan Dolo Kabupaten Sigi dan terbentuknya kelompok masyarakat  untuk menjaga serta memberi penjelasan tentang manfaat pembuatan percontohan sumur bor.

  1. Aplikasi dari IPTEK terkait tugas dan fungsi jabatan dosen agar ilmu bisa di kembangkan dan deterapkan ditengah-tengah masyarakat dan tidak hanya diajarkan kepada mahasiswa.
  2. Mendukung program pemerintah pusat dan daerah di bidang sanitasi dasar, yang spesifik pada peningkatan pelayanan sarana perpipaan air bersih di wilayah kerja Puskesmas Dolo.

Sebagai perwujudan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan pengabdian kepada masyarakat  di RT II, berupa Pembuatan Percontohan  Sumur Bor di Daerah Terdampak Likuifaksi Desa Kabobona Kecamatan  Dolo Kabupaten Sigi  Sulawesi Tengah oleh Tim Poltekkes Kemenkes Palu. Sarana air bersi harus dimiliki oleh setiap rumah tangga. Dibawah ini dperlihatkan beberapa gambar terkait pembuatan sumur bor.

By |2024-07-02T02:20:23+00:00Juli 2nd, 2024|Pengabmas|0 Comments

Tim Poltekkes Kemenkes Palu Membangun Saluran Pembuangan Air Limbah di Desa Kabobona untuk Mencegah Penyakit Lingkungan

Palu, 1 Juli 2024 – Tim Pengabdian Masyarakat dari Poltekkes Kemenkes Palu yang terdiri dari Dr. Tjitrowati Djaafar, SKM, M.Kes (Ketua Tim), Hasanudin, SKM, M.Sc, dan Saharudin, SKM, M.Sc baru saja menyelesaikan kegiatan pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) sederhana di Desa Kabobona, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan surat tugas tertanggal 2, 3, dan 6 Mei 2024 dan bertujuan untuk mencegah penularan penyakit berbasis lingkungan.

Air limbah merupakan masalah kontemporer yang semakin meningkat seiring dengan kepadatan penduduk. Setiap rumah tangga di perkotaan memerlukan tempat pembuangan air limbah, namun banyak rumah tangga yang membuangnya di sungai, got, selokan, atau badan air lainnya. Air limbah mengandung polutan yang dapat merusak ekosistem air.

Kegiatan pengabdian ini diawali dengan pengambilan data oleh mahasiswa semester satu Prodi DIII Sanitasi Jurusan Kesehatan Lingkungan pada tanggal 3 September 2022. Data tersebut menunjukkan bahwa Desa Kabobona, yang terdampak likuifaksi, belum memiliki saluran pembuangan air limbah, sehingga perlu ditindaklanjuti dengan survei. Melibatkan tenaga sanitasi Puskesmas Dolo, survei menunjukkan bahwa 100% masyarakat RW II Desa Kabobona belum memiliki SPAL, sehingga pembuatan SPAL sederhana sangat diperlukan.

Salah satu pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman. Hal ini bertujuan untuk menghindari genangan air limbah yang berpotensi menimbulkan penyakit berbasis lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan peningkatan ketersediaan sarana sanitasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui peningkatan peran seluruh pemangku kepentingan. Pelaksanaan sosialisasi, peningkatan kesadaran masyarakat tentang konsekuensi kebiasaan buruk dalam pengelolaan limbah, dan perubahan perilaku masyarakat juga sangat penting.

Peningkatan kapasitas kemitraan dengan kelompok masyarakat dilakukan melalui penggalian potensi masyarakat untuk membangun SPAL dan mengembangkan solidaritas sosial (gotong royong). SPAL sederhana yang dibangun tidak hanya siap pakai oleh masyarakat Desa Kabobona, tetapi juga mempromosikan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan air limbah yang baik.

Pembuatan SPAL sederhana di Desa Kabobona telah berjalan lancar dan didukung oleh mitra serta aparatur kelurahan yang aktif berperan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya tidak membuang air limbah sembarangan dan perlunya SPAL yang memadai menjadi semakin meningkat.

Kegiatan ini merupakan perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Pembangunan SPAL sederhana diharapkan dapat dimiliki oleh setiap rumah tangga di Desa Kabobona, sehingga penurunan kualitas lingkungan dapat dicegah dan kesehatan masyarakat terjaga.

By |2024-07-01T12:16:45+00:00Juli 1st, 2024|Pengabmas|0 Comments
Go to Top