Keperawatan

EDUKASI GIZI SEIMBANG UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK PRA SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUNGINGIS KABUPATEN TOLITOLI

Sova Evie, Yasmin

Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Sova Evie S.Kep.Ns., M.Kep telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Oyom Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli, dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang yang merupakan kelompok relawan peduli bencana.

Bencana banjir bukan suatu persoalan yang baru di Indonesia, bahkan kurun waktu 5 tahun terakhir, sering terjadi setiap tahun di beberapa wilayah Indonesia. Peristiwa bencana merupakan kejadian yang tak terduga, baik dari segi waktu, tempat, dan tingkat kerusakan yang di timbulkan. Banjir merupakan suatu bencana yang mengganggu kehidupan manusia, yang dapat menyebabkan kerugian berupa materi maupun terburuknya adalah merenggut nyawa. Upaya mengantisipasi bencana banjir dilakukan dengan mempersiapkan masyarakat tanggap terhadap  bencana banjir. Tujuan  dari kegiatan  Pengabdian  Masyarakat  (Pengabmas)  ini  adalah  Untuk membentuk Kelompok Siaga Bencana Banjir sebagai upaya  mengurangi resiko bencana di Desa Oyom Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli. Kegiatan ini dilaksanakan melalui  metode musyawarah membentuk dan memberdayakan kelompok siaga bencana banjir. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Oyom Kecamatan Lampasio  Kabupaten  Tolitoli,  yang  berjumlah   60  orang.  Dapat disimpulkan bahwa terbentuknya kelompok siaga bencana banjir melalui pemberdayaan masyarakat.  Diharapkan  kepada pihak Pemerintah Desa maupun BPBD untuk menindaklanjuti pada evaluasi jangka panjang, untuk tetap membina kelompok siaga bencana banjir yang telah terbentuk..

Kolaborasi Poltekkes Kemenkes Palu Prodi DIII Keperawatan Tolitoli dan BPBD Kabupaten Tolitoli seeta Desa Oyom Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli membuktikan komitmennya dalam kesiapsiagaan bencana

By |2024-07-11T05:25:30+00:00Juli 11th, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

EDUKASI GIZI SEIMBANG UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK PRA SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUNGINGIS KABUPATEN TOLITOLI

Azwar, Sova Evie

Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Azwar S.Kep.Ns., M.Kes telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Dungingis, tepatnya di Desa Lingadan dan Desa Dungingis dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang yang terdiri dari orang tua anak pra sekolah.

Dalam perkembangannya, seorang anak yang stunting akan mengalami hambatan perkembangan kognitif dan kegagalan pendidikan sehingga menyebabkan kemampuan anak dalam menerima informasi menjadi lambat, dan jangkah panjang berakibat pada rendahnya tingkat produktivitas di masa dewasa. Anak usia pra-sekolah merupakan periode penting, karena masa ini adalah dasar yang menentukan perkembangan anak di masa depan, oleh karena itu penting untuk memperhatikan status gizi anak pra-sekolah. Tujuan  dari kegiatan  Pengabdian  Masyarakat  (Pengabmas)  ini  adalah  untuk  meningkatkan pengetahuan orang tua anak pra-sekolah tentang gizi seimbang yang akhirnya dapat membantu dalam pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan melalui  metode  ceramah serta sesi tanya-jawab dan diskusi. Sasaran dari kegiatan ini adalah orang tua anak pra-sekolah di wilayah kerja Puskesmas Dungingis, Kabupaten  Tolitoli,  yang  berjumlah   50  orang.  Hasil  post-test  yang dilakukan   menunjukkan   peningkatan   pengetahuan   dari   38% menjadi   85%. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi ini meningkatkan pengetahuan orang tua terkait   dengan   gizi   seimbang untuk anak pra-sekolah.   Diharapkan   pihak   yang bertanggung jawab dalam program gizi di Puskesmas Dungingis dapat memberikan edukasi tentang gizi seimbang minimal setiap 3 bulan bagi orang tua anak prasekoah, sehingga dapat meningkatkan pemahaman   orang tua   dalam   pemenuhan   kebutuhan   gizi   anak pra-sekolah.

Kolaborasi Poltekkes Kemenkes Palu Prodi DIII Keperawatan Tolitoli dan Puskesmas Dungingis membuktikan komitmennya dalam mengatasi masalah stunting

By |2024-07-08T06:47:15+00:00Juli 8th, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

EDUKASI DAN SIMULASI MENGGUNAKAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN RINGAN (APAR) DI PUSKESMAS BAOLAN KAB. TOLITOLI

Saman, Dwi Yogyo Suswinarto

Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Ns.Saman,S.Kep,M.Kep telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di UPT Puskesmas Baolan Kab.Tolitoli dengan jumlah peserta sebanyak 55 orang yang terdiri dari Pemegang Program Upaya Program Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Tim Mutu Puskesmas dan Penangung Jawab Manjemen Resiko Puskesmas.Manjemen. Implementasi program manajemen resiko untuk keselamatan pengunjung dan karyawan Puskesmas Baolan maka untuk  mengantisipasi bencana kebakaran maka yang dapat dilakukan diantaranya adalah meningkatkan pemahaman seluruh civitas Puskesmas dan unit terkait sangat dibutuhkan pemahaman dan ketrampilan tentang penggunaan alat pemadam api ringan (APAR).

Masalah kebakaran saat ini adalah salah satu yang sering dihadapi di Indonesia dan belahan dunia lainnya. Berbagai masalah kebakaran terjadi di berbagai sektor seperti gedung bertingkat, rumah sakit, sekolah, pusat pendidikan, pusat perbelanjaan dan fasilitas umum lainnya. Ketika sebuah bangunan terkena kebakaran, maka keberlanjutannya akan terpengaruh secara langsung, dimana pada gilirannya berdampak pada lingkungan sekitar dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, bahaya yang terkait dengan bencana kebakaran di gedung perlu ditangani secara efisien dan efektif. Hal ini dapat dilakukan melalui praktik keselamatan kebakaran dan promosi penyadaran penyebab kebakaran, teknik pencegahan dan pemadaman, serta penyediaan peralatan pemadam kebakaran yang memadai.

Pelaksanaan kegiatan dengan ceramah, diskusi dan simulasi menggunakan APAR. Sebelum pelaksanaan dilakukan pre test untuk mengetahu pengetahuan awal tentang menggunakan APAR dan regulasi yang mengatur, kemudian diberi edukasi tentang manajemen resiko kebakaran. Narasumber terdiri dari Tim Dosen Poltekkes yang melakukan pengabdian, dr.Yuliana Taroreh (Kapus) dan Ns.Rahmat Fajri selaku PJ Manjemen Resiko meragakan simulasi memadamkan Bara Api Kecil. Setelah simulasi kemudian dilakukan post tes, peserta sangat antusias.

Kolaborasi Poltekkes Kemenkes Palu dan Puskesmas Baolan Kabupaten Tolitoli membuktikan komitmennya dalam mengatasi masalah manajemen resiko bencana kebakaran melalui edukasi dan simulasi yang meningkatkan pengetahuan karyawan dalam meminimalkan resiko kebakaran.

By |2024-07-03T03:52:20+00:00Juli 3rd, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

PEMBERDAYAAN KADER DALAM PEMANTAUAN GIZI PADA IBU HAMIL DENGAN KURANG ENERGI KRONIK (KEK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MANAGAISAKI KABUPATEN TOLITOLI

Hasni, Saman, Azwar

 

Tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Hasni, SST.,M.Keb telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada Kader Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kota Managaisaki Kabupaten Tolitoli berjumlah 8 orang. Setiap Kelurahan diwakili 2 orang Kader. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi pada Ibu Hamil dalam pencegahan KEK dan meningkatkan keterampilan kader melakukan deteksi dini resiko KEK melalui  pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dan penimbangan berat badan (BB).

Kurang Energi Kronik (KEK) merupakan salah satu masalah kurang gizi yang terjadi pada ibu hamil. Kondisi ibu hamil dengan KEK bukan hanya beresiko pada ibu tetapi juga terhadap janin. KEK berisiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya partus lama dan perdarahan pasca salin, bahkan kematian ibu. Risiko pada bayi dapat mengakibatkan kematian janin (keguguran), prematur, lahir cacat, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) bahkan kematian bayi.

Pelaksanaan kegiatan berupa pemberian edukasi tentang gizi pada ibu hamil dalam pencegahan KEK dan cara deteksi dini resiko KEK melalui power point, pembagian booklet yang berisi tentang gizi ibu hamil dalam pencegahan KEK serta simulasi cara pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Dalam materi yang diberikan, Hasni yang merupakan Dosen pada Prodi D III Keperawatan Tolitoli Poltekkes Kemenkes Palu menekankan pentingnya peran kader dalam pemantauan status gizi pada Ibu Hamil melalui penimbangan BB dan pengukuran LILA yang dilakukan setiap bulan. Disamping itu kader juga berperan melakukan pendampingan dalam pemberian makanan tambahan  pada ibu yang mengalami KEK.

Kolaborasi Poltekkes Kemnekes Palu dan Puskesmas Kota Managaisaki Kabupaten Tolitoli membuktikan komitmennya dalam mengatasi masalah gizi pada Ibu Hamil dengan KEK melalui edukasi tentang gizi pada ibu hamil dalam pencegahan KEK dan cara deteksi dini resiko KEK yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader, sehingga dapat membantu dalam pemantauan status gizi pada ibu hamil. Berikut Dokumentasi Kegiatan Pengabmas:

 

By |2024-07-03T03:52:33+00:00Juli 2nd, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

REVITALISASI POSBINDU LANSIA NALU II KELURAHAN NALU WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI TAHUN 2024

Masa Tua yang sehat dan mandiri serta produktif merupakan cita-cita bagi semua lanjut usia. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu di lakukan upaya baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat secara mandiri. Tugas Perguruan Tinggi  adalah melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi  salah satu tridarma tersebut adalah Pengabdian Masyarakat. Team Pengabdian masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu turut mendukung dan mengembangkan upaya kesehatan bagi  lanjut usia .

Team Pengabdian masyarakat yang di ketuai oleh Dwi Yogyo Suswinarto melaksanakan pengabdian masyarakat  di Posbindu Nalu II Kelurahan Nalu Wilayah Kerja Puskemas Baolan Kabupaten Tolitoli. Tujuan  kegiatan adalah untuk melakukan revitalisasi  Posbindu lansia. Yaitu  mengefektifkan peran kader posyandu,  lebih meningkatkan fungsi manajemen dan  mengembangkan  kegiatan-kegiatan  di poyandu lansia.

Efektifitas Posyandu lansia sangat ditentukan oleh Kemampuan kader  dalam memahami  dan ketrampilan menjalankan posyandu, selain itu juga manajemen pengelola posyandu perlu  dikembangkan  demikian juga  kegiatan-kegiatan perlu dilakukan pengembangan dan modifikasi untuk menarik minat lansia hadir di posyandu.

Kegiatan revitalisasi posyandu lansia pada pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 26 – 28 April 2024,  dengan beberapa kegiatan diantaranya pelatihan kader dengan materi yang diberikan kepada kader meliputi : Kebijakan  upaya kesehatan lansia di Puskesmas,  Lanjut usia perubahan dan permasalahannya, review dan penyegaran tentang materi Posyandu. Latihan peningkatan ketrampilan meliputi  latihan pembuatan  pelaporan dan operasional 5 meja serta penerapan kegiatan pengembangan yaitu, kegiatan ibadah bersama,  Senam bersama dan Pemberian makanan tambahan (PMT).

Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat telah dilakukan  evaluasi terhadap pengetahuan kader dengan melakukan pre dan post test setelah pemberian  materi  untuk evaluasi sikap dan perilaku dilakukan observasi pada saat demonstrasi kegiatan posyadu 5 meja. Hasil dari evaluasi ada peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader dalam melaksanakan kegaitan Posyandu.

Kegiatan revitalisasi posyandu yang sudah dijalankan meningkatkan kemampuan kader dalam melakukan dan menjalankan manajemen posyandu, serta memiliki pengalaman awal dalam pengembangan kegiatan2 posyandu agar lebih kreatif dan inovatif. Harapan dimasa depan kiranya  setelah pelaksanaan Pengabmas  revitalisasi Posyandu Nalu II Kelurahan Nalu Wilayah Puskesmas Baolan  menjadi lebih produktif  dan efektif.

Penulis : Dwi Yogyo S, Hasni, Yasmin

By |2024-07-03T03:52:44+00:00Juli 2nd, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

Edukasi dan Deteksi Dini Kesehatan Mental Remaja di SMA Negeri 3 Palu, Kelurahan Birobuli Utara kecamatan Palu Selatan Sulawesi Tengah Oleh Tim Poltekkes Kemenkes Palu

Palu, 06 Mei  2024. Tim Pengabdian Masyarakat dari Poltekkes Kemenkes Palu yang terdiri dari : , Helena Pangaribuan,S.Kep,Ns.,M.Kep (Ketua Tim), Baiq Emy Nurmalisa, S.Kep,Ns.,M.Kep, Arifuddin,S.ST.,M.Kes, baru saja menyelesaikan kegiatan edukasi dan deteksi dini kesehatan mental remaja di SMA Negeri 3 Palu, Kelurahan Birobuli Selatan Kecamatan Palu Selatan, dengan surat tugas tertanggal 06, 07 Mei tahun 2024 yang bertujuan untuk melihat/mengetahui  kesehatan mental remaja di SMAN 3 Palu  .

Deteksi dini Kesehatan mental merupakan hal terpenting dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup individu yang utuh. Maka dari itu masalah kesehatan mental tidak bisa dianggap remeh dan perlu penanganan sedini mungkin. Berdasarkan paradigma sehat yang telah dirancang oleh Kementerian Kesehatan, saat ini lebih menekankan pada upaya pencegahan yaitu preventif dan promotive. Namun upaya ini tidak akan tercapai jika hanya dilakukan di rumah sakit saja. Kini penanganan masalah kesehatan mental mengalami pergeseran dari hospital based menjadi community based (Sutini & Hidayati, 2017). Berdasarkan Rencana strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2010-2014, bahwa visi pembangunan kesehatan antara lain menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas, meningkatkan surveyor, monitoring, dan informasi kesehatan serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Kesehatan mental remaja merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesehatan secara umum (Sutini & Hidayati, 2017).

Pelaksanaan pengabdian  ini berawal hasil deteksi dini kesehatan mental yang pernah  dilakukan pada remaja di  SMPN  9  Palu tahun 2022 oleh pengabdi , bahwa sebesar 25% remaja mengalami kecemasan berat, sebesar 2% remaja mengalami depresi berat, dan sebesar 4% remaja mengalami stres berat. Hal ini tentunya menjadi indikasi bahwa sebenarnya keadaan mental remaja tidak baik-baik saja, walaupun merasa baik-baik saja. Karena orientasi sehat menurut masyarakat luas masih terbatas pada kesehatan jasmani saja. Pengetahuan mengenai gangguan kesehatan mental emosional pada remaja masih sangat terbatas. Untuk itu perlu tindak lanjut edukasi dan deteksi dini kesehatan mental remaja. Karena orientasi sehat menurut masyarakat luas masih terbatas pada kesehatan jasmani saja. Pengetahuan mengenai gangguan kesehatan mental emosional pada remaja masih sangat terbatas.

Remaja  (adolescence) adalah fase transisi  berada pada rentang usia 11-20 tahun. Usia remaja merupakan generasi emas penerus bangsa, maka dari itu perlu menjadi fokus perhatian untuk tetap terjaga kesehatan mentalnya sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kesehatan mental merupakan kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang didalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan serta berperan aktif dikomunitasnya (Sacco, 2013).   Gangguan mental dapat berupa gejala kecemasan, depresi yang dapat digambarkan dari kehilangan motivasi terhadap sesuatu, mudah tersinggung, dan memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri (Ignat, 2014). Prevalensi kasus kesehatan mental pada remaja di Indonesia masih tergolong tinggi. Masa remaja merupakan periode kritis peralihan anak menjadi dewasa, terjadi perkembangan hormonal, psikologis, fisik, dan sosial yang begitu cepat. Hampir seperlima dari total penduduk di Indonesia adalah usia 10-19 tahun, usia tersebut merupakan rentang usia remaja (Riskesdas, 2018). Kategori gangguan mental emosional penduduk berusia di atas 15 tahun, Sulawesi Tengah (11.6%) berada pada peringkat kedua dan Sulawesi Selatan serta Jawa Barat (9.3%),

Kesehatan mental Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9) merupakan kuesioner yang sudah valid dan reliabel untuk melakukan skrining gangguan psikiatri dan keperluan penelitian terkait ganguan psikiatri. PHQ dirancang dan dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) (Organization, 1994) dan sudah digunakan untuk menilai dan melihat kesehatan jiwa penduduk Indonesia melalui kegiatan Riskesdas.

  1. Aplikasi dari IPTEK terkait tugas dan fungsi jabatan dosen agar ilmu bisa di kembangkan dan deterapkan ditengah-tengah masyarakat dan tidak hanya diajarkan kepada mahasiswa.
  2. Mendukung program pemerintah pusat dan daerah di bidang kesehatan mental , yang

spesifik pada peningkatan pelayanan deteksi dini kesehatan mental remaja .

Sebagai perwujudan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan pengabdian kepada masyarakat   di SMAN 3 Palu Sulawesi Tengah oleh Tim Poltekkes Kemenkes Palu , berupa edukasi dan deteksi dini kesehatan mental remaja menggunakan kuesioner Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9)

Gambar 1 Pelaksaan edukasi dan deteksi dini kesehatan mental remaja

 

Gambar 2 Study kasus bermain peran

 

Gambar 3 penerimaan materi

 

Gambar 4 Dokumentasi foto bersama

By |2024-07-12T02:19:10+00:00Mei 6th, 2024|Keperawatan, Pengabmas|0 Comments

Yudisium Tahun Akademik 2023-2024

Polkespalu menyelenggarakan Kegiatan Yudisium Tahun Akademik 2023-2024. Yudisium dilaksanakan serentak di Kampus Utama dan PSDKU secara daring. Dalam sambutannya, Direktur Polkespalu T.Iskandar Faisal, S.Kp., M.Kes berpesan kepada para lulusan agar menjadi pribadi yang siap bersaing dan bermental baja untuk bisa meraih sukses dikemudian hari.

By |2023-09-05T01:56:04+00:00Agustus 31st, 2023|Direktorat, Gizi, Kebidanan, Keperawatan, Kesling|36 Comments

Edu Health Fair Poltekkes Kemenkes Palu

By |2023-08-22T07:58:47+00:00Agustus 11th, 2023|Gizi, Kebidanan, Kegiatan Mahasiswa, Keperawatan, Kesling|1 Comment

PKKMB POLTEKKES KEMENKES PALU TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Seminar Nasional “Peran Perawat Komunitas dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Masyarakat”

Program Studi Pendidikan Profesi NERS Jurusan Keperawatan telah melaksanakan Seminar Nasional dengan mengangkat Tema “Peran Perawat Komunitas dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Keluarga dan Masyarakat”. Hadir sebagai Narasumber yakni Ibu Prof.Dra. Junaiti Sahar,S.Kp.,M.App.,Sc.,Ph.D yang merupakan Ketua Program Studi Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Direktur III Ibu Sumiaty, SST.,MPH dan diikuti oleh Kaprodi, dosen serta mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi NERS.

By |2023-08-04T06:28:52+00:00Agustus 1st, 2023|Keperawatan|2 Comments
Go to Top