Palu, 1 Juli 2024 – Tim Pengabdian Masyarakat dari Poltekkes Kemenkes Palu yang terdiri dari Dr. Tjitrowati Djaafar, SKM, M.Kes (Ketua Tim), Hasanudin, SKM, M.Sc, dan Saharudin, SKM, M.Sc baru saja menyelesaikan kegiatan pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) sederhana di Desa Kabobona, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan surat tugas tertanggal 2, 3, dan 6 Mei 2024 dan bertujuan untuk mencegah penularan penyakit berbasis lingkungan.

Air limbah merupakan masalah kontemporer yang semakin meningkat seiring dengan kepadatan penduduk. Setiap rumah tangga di perkotaan memerlukan tempat pembuangan air limbah, namun banyak rumah tangga yang membuangnya di sungai, got, selokan, atau badan air lainnya. Air limbah mengandung polutan yang dapat merusak ekosistem air.

Kegiatan pengabdian ini diawali dengan pengambilan data oleh mahasiswa semester satu Prodi DIII Sanitasi Jurusan Kesehatan Lingkungan pada tanggal 3 September 2022. Data tersebut menunjukkan bahwa Desa Kabobona, yang terdampak likuifaksi, belum memiliki saluran pembuangan air limbah, sehingga perlu ditindaklanjuti dengan survei. Melibatkan tenaga sanitasi Puskesmas Dolo, survei menunjukkan bahwa 100% masyarakat RW II Desa Kabobona belum memiliki SPAL, sehingga pembuatan SPAL sederhana sangat diperlukan.

Salah satu pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman. Hal ini bertujuan untuk menghindari genangan air limbah yang berpotensi menimbulkan penyakit berbasis lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan peningkatan ketersediaan sarana sanitasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui peningkatan peran seluruh pemangku kepentingan. Pelaksanaan sosialisasi, peningkatan kesadaran masyarakat tentang konsekuensi kebiasaan buruk dalam pengelolaan limbah, dan perubahan perilaku masyarakat juga sangat penting.

Peningkatan kapasitas kemitraan dengan kelompok masyarakat dilakukan melalui penggalian potensi masyarakat untuk membangun SPAL dan mengembangkan solidaritas sosial (gotong royong). SPAL sederhana yang dibangun tidak hanya siap pakai oleh masyarakat Desa Kabobona, tetapi juga mempromosikan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan air limbah yang baik.

Pembuatan SPAL sederhana di Desa Kabobona telah berjalan lancar dan didukung oleh mitra serta aparatur kelurahan yang aktif berperan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya tidak membuang air limbah sembarangan dan perlunya SPAL yang memadai menjadi semakin meningkat.

Kegiatan ini merupakan perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Pembangunan SPAL sederhana diharapkan dapat dimiliki oleh setiap rumah tangga di Desa Kabobona, sehingga penurunan kualitas lingkungan dapat dicegah dan kesehatan masyarakat terjaga.