Monthly Archives: April 2024

PENGABMAS : Peningkatan Kapasitas Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Tsunami Di Desa Wani Satu Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah

Palu, 29 April 2024, Tim Pengabdian Masyarakat dari Poltekkes Kemenkes Palu yang terdiri dari: Dr. H. Baharuddin Condeng, SKM.,M.Kes (Ketua Tim), Amyadin, SKM.,M.Si. Supriadi abd Malik, SKM.,M.Kes. Baru saja melakukan kegiatan penyuluhan tentang Peningkatan Kesiapsiagaan Masyarakat menghadapi Bencana Tsunami Di Desa Wani Satu Kecamatan Labuan kabupaten Donggala Sulawesi Tengah, dengan Surat Tugas tertanggal 29 April 2024 yang bertujuan  untuk Meningkatkan Pengetahuan Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Tsunami di Desa Wani Satu Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah, termasuk Kabupaten Donggala, memiliki sejarah panjang terkait bencana gempa bumi dan tsunami. Peristiwa gempa dan tsunami pada tahun 2018 di Palu dan Donggala menjadi salah satu bencana terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini, menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang sangat parah. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana yang lebih baik untuk mencegah kerugian yang lebih besar di masa depan.

Desa Wani Satu memiliki luas wilayah sekitar 15 km² dan terletak di pantai barat Pulau Sulawesi, dengan ketinggian rata-rata 5 meter di atas permukaan laut. Desa ini dihuni oleh sekitar 2.000 penduduk yang mayoritas bekerja sebagai nelayan dan petani. Infrastruktur di desa ini masih terbatas, dengan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang sederhana. Kondisi geografis yang dekat dengan laut dan infrastruktur yang kurang memadai membuat Desa Wani Satu sangat rentan terhadap bencana tsunami.

Kesiapsiagaan masyarakat merupakan salah satu komponen utama dalam upaya mitigasi bencana. Hal ini melibatkan berbagai aspek seperti pemahaman tentang risiko bencana, kemampuan untuk merespons dengan cepat dan tepat saat bencana terjadi, serta kesiapan infrastruktur pendukung. Tingkat kesiapsiagaan yang tinggi dapat mengurangi jumlah korban jiwa dan kerugian material. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat di Desa Wani Satu menjadi sangat krusial.

Pelaksanaan pengabdian ini berawal Sebelum memberikan edukasi dilakuakn persiapan dan identifikasi masalah yang sering dialami Masyarakat sehubungan dengan bencana. Ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi pengetahuan awal peserta. Selanjutnya pada tahap ini diadakan penyuluhan tentang Peningkatan Kapasitas Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Tsunami di Desa Wani Satu Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Kegiatan ini dilakukan secara luring dengan memberikan edukasi kepada Masyarakat Desa Wani Satu. Kemudian setelah kegiatan edukasi dilanjutkan pada penjelasan Solusi menghadapi bencana tsunami, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh petugas Babinsa, Babikhamtibmas, Perangkat Desa, Kader dan, Petugas Puskesmas Desa Wani Satu.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini oleh semua pihak yang terlibat saling bekerjasama dengan tanggung jawab tugas sebagai berikut:

  1. Tim pengabmas sebagai Fasilitator dan narasumber kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
  2. Pihak Puskesmas dan kepala desa sebagai penanggung jawab wilayah yang digunakan sebagai lahan pengabdian masyarakat.
  3. Masyarakat sebagai peserta edukasi
  4. Babinsa dan Babinkamtibmas sebagai pengamanan dalam kegiatan.

Sebagai perwujudan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam bentuk  memberikan edukasi   Peningkatan Kapasitas Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Tsunami di Desa Wani Satu Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Mitra dalam hal ini adalah Kepala Desa Wani Satu yang memfasilitasi kegiatan pengabdian masyarakat tersebut.

Gambar  1: : Koordinasi dengan Kepala Desa Wani Satu

Gambar 2: Memberikan edukasi kepada Masyarakat

 

Gambar3 : Warga Antusias Mengikuti Penyuluhan Tentang Bencana Tsunami

 

Gambar 4: Foto Bersama Aparat, Petugas Kesehatan, Kader dan Tim Pengabdi

By |2024-07-09T00:57:09+00:00April 29th, 2024|Pengabmas|0 Comments

Edukasi dan senam hipertensi pada kelompok resiko di Puskesmas Bulili kecamatan Palu Selatan Sulawesi Tengah Oleh Tim Poltekkes Kemenkes Palu

Palu, 27 April  2024. Tim Pengabdian Masyarakat dari Poltekkes Kemenkes Palu yang terdiri dari : , Arifuddin,S.ST.,M.Kes (Ketua Tim), Helena Pangaribuan,S.Kep,Ns.,M.Kep Baiq Emy Nurmalisa, S.Kep,Ns.,M.Kep, baru saja menyelesaikan kegiatan edukasi dan senam hipertensi pada kelompok resiko di Puskesmas Bulili Kecamatan Palu Selatan, dengan surat tugas tertanggal 26 s.d 28 April  tahun 2024 yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kesehatan kelompok resiko/lansia dengan hipertensi.

Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah arteri dimana tekanan darah sistol lebih atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan diastol lebih atau sama dengan 90 mmHg. Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tidak menunjukkan adanya  gejala (Anwari, et.al, 2018). Penyebab terjadinya hipetensi pada lanjut usia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor genetik, riwayat kebiasan merokok terdahulu dan kurangnya aktivitas fisik (olah raga) Abdul Hanif Siregar, dkk (2014). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nikolas, dkk (2012) didapatkan dampak hipertensi yang dialami oleh lanjut usia sebagai berikut terjadinya penyakit arteri cononary, stroke, penyakit jantung kongesti, gagal ginjal kronikseta demensia (Nonasri, 2021).

Peningkatan prevalesi hipertensi berdasarkan cara pengukuran juga terjadi di hampir seluruh provinsi di Indonesia, peningkatan prevalensi tertinggi terdapat di provinsi DKI Jakarta sebesar 13,4%. Hasil Riskesdas 2018 menunjukan bahwa provinsi kalimantan selatan memiliki prevalensi tertinggi sebesar 44,13%. Sedangkan provinsi Papua memiliki prevalensi hipertensi terendah sebesar 22,2% (Kemenkes, 2018)

Pada tahun 2019 persentase penduduk yang mendapatkan pelayanan Kesehatan hipertensi untuk Provinsi Sulawesi Tengah usia ≥ 15 tahun adalah sebesar 51,2%. Hipertensi tertinggi pada tahun 2019 adalah kabupaten Tojo Una-Una sebanyak 85,5%. Berdasarkan data, jumlah penduduk kabupaten Tojo Una-una yang menderita hipertensi usia ≥ 15 tahun sebanyak 11.275 jiwa. Kabupaten yang memiliki persentase hipertensi terendah di sulawesi tengah adalah kabupaten Banggai sebesar 11,17% (Dinkes, 2019).

Edukasi dan senam hipertensi merupakan salah satu bentuk olahraga yang bertujuan untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot – otot dan rangka yang aktif khususnya terhadap otot – otot jantung (Hayens, 2002) . Dengan kata lain ketika senam hipertensi ini dilakukan secara teratur maka efek samping yang didapatkan yaitu terjadinya penurunan tekanan darah akan berlangsung lebih lama dan pembuluh darah akan lebih elastis (Anwari, et.al, 2018)

Pelaksanaan pengabdian  ini berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan upaya yang dilakukan untuk menghindari terjadinya komplikasi hipertensi yang terjadi pada lanjut usia dan meningkatkan derajat status kesehatan lanjut usia khususnya di Puskesmas Bulili melalui pendekatan promotif maupun preventif. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan promotif sebagai upaya untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia secara optimal.

Sebagai perwujudan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan pengabdian kepada masyarakat   di Puskesmas Bulili Palu Kecamatan Palu Selatan  Sulawesi Tengah oleh Tim Poltekkes Kemenkes Palu , berupa Edukasi hipertensi dan Senam hipertensi dilakukan melalui senam rematik dan senam jantung sehat lansia

By |2024-07-17T06:57:05+00:00April 27th, 2024|Pengabmas|0 Comments
Go to Top